Senin, 01 Desember 2008

BAB III BAHASA-BAHASA DI PROVINSI LAMPUNG

BAB III
BAHASA-BAHASA
DI PROVINSI LAMPUNG



Lampung merupakan provinsi yang banyak didiami oleh berbagai suku dari banyak daerah di Indonesia. Selain suku Lampung, suku Jawa, Sunda, Ogan, Semendo, Bali, Batak, Minang, dan Bugis pun ikut mewarnai kehetorogenan kehidupan di tanah Sai Bumi Ruwa Jurai ini. Keheterogenan ini menyebabkan munculnya kekayaan bahasa yang ada di Provinsi Lampung. Berdasarkan semua ini, maka tidak tertutup timbulnya gejala-gejala bahasa yang ada, baik itu berupa interferensi, alih kode, dan campur kode antara bahasa-bahasa tersebut. Oleh karena itu, tim pemetaan mencoba untuk melihat hubungan kekerabatan bahasa-bahasa tersebut berdasarkan penghitungan dialektometri. Dengan cara ini dimungkinkan bahasa yang pada awalnya dianggap beda bahasa ternyata masih dalam satu bahasa, seperti bahasa Lampung dan Komering, bahasa Ogan dan Basemah.


3.1 Penghitungan Dialektometri

Penghitungan dialektometri yang dilakukan dalam penelitian ini berbasis fonologi dan leksikon. Perbedaan fonologi dan perbedaan leksikon dihitung, lalu persentasenya mengikuti perbedaan bidang leksikon yang dikemukakan oleh Guiter (seperti yang tercantum dalam BAB I)
Data yang dihitung secara dialektometri adalah 200 kosakata swadesh dan 200 kosakata budaya dasar, sehingga kata yang menjadi sumber penghitungan dilektometri berjumlah 400 kata. Ada dua tahap yang dilakukan dalam penghitungan dialektometri. Pertama dilakukan penghitungan dialektometri pada semua bahasa yang sama menurut pengakuan penutur dengan sistem permutasi antardaerah pengamatan. Bahasa-bahasa yang menurut pengakuan penutur adalah satu bahasa setelah dilakukan penghitungan dialektometri adalah bahasa Lampung pada 24 daerah pengamatan, bahasa Jawa pada 8 daearah pengamatan, bahasa ogan 2 daerah pengamatan, bahasa Bali 2 daerah pengamatan, dan bahasa Sunda 2 daerah pengamatan. Setelah terbukti melalui penghitungan dialektomerti bahwa bahasa sesuai pengakuan penutur tersebut adalah satu bahasa, selanjutnya dilakukan penghitungan dialektometri antarbahasa yang berbeda menurut pengakuan penutur. Bahasa-bahasa yang dibandingkan tersebut adalah bahasa Jawa, Lampung, Komering, Sunda, Bali, Semende, Pegagan, Ogan, Basemah, Semende, Bugis, dan Jaseng. Berdasarkan penghitungan dialektometri ini nantinya akan diketahui jumlah bahasa yang ada di Lampung dan hubungan kekerabatan antarbahasa-bahasa tersebut. Berikut ini hasil Penghitungan dilektometri antarbahasa tersebut adalah:

No. Bahasa yang dibandingkan Penghitungan Dialektometri

1. Basemah—Semende52%
2. Semende—Ogan 56%
3. Komering—Lampung 60%
4. Pegagan—Ogan 62%
5. Jaseng—Jawa 66%
6. Pegagan—Basemah 68%
7. Pegagan—Semende 69%
8. Ogan—Basemah 78%
9. Sunda—Ogan 82%
10. Komering—Ogan 82%
11. Semende—Komering 82%
12. Jaseng—Sunda 82%
13. Basemah—Komering 83%
14. Ogan—Bali 84%
15. Semende—Lampung 84%
16. Basemah—Bali 84%
17. Pegagan—Komering 85%
18. Semende—Sunda 85%
19. Basemah—Sunda 85%
20. Sunda—Jawa 86%
21. Lampung—Ogan 86%
22. Basemah—Jawa 86%
23. Pegagan—Sunda 87%
24. Komering—Sunda 87%
25. Pegagan—Bali 87%
26. Semende—Bali 87%
27. Jawa—Ogan 87%
28. Jaseng—Bali 87%
29. Komering—Bali 88%
30. Komering—Jawa 88%
31. Basemah—Lampung 88%
32. Semende—Jawa 88%
33. Ogan—Bugis 89%
34. Sunda—Bali 89%
35. Basemah—Jaseng 89%
36. Pegagan—Jawa 90%
37. Pegagan—Lampung 90%
38. Pegagan—Jaseng 90%
39. Semende—Bugis 90%
40. Lampung—Sunda 90%
41. Lampung—Bali 90%
42. Jaseng—Semende 90%
43. Basemah—Bugis 90%
44. Jawa—Bali 91%
45. Jaseng—Komering 91%
46. Jawa—Lampung 93%
47. Lampung—Bugis 93%
48. Jaseng—Lampung 93%
49. Sunda—Bugis 94%
50. Pegagan—Bugis 94%
51. Komering—Bugis 94%
52. Jaseng—Bugis 94%
53. Jawa—Bugis 95%

Berdasarkan penghitungan dilektometri ada 6 bahasa yang ditemukan setelah dilakukan penghitungan dialektometri yaitu, bahasa Lampung-Komering, Basemah-Semende-Ogan-Pegagan, Jawa, Sunda, Bali, dan Bugis. Bahasa Lampung dan Komering yang sebelumnya diperkirakan beda bahasa setelah penghitungan dialektometri adalah satu bahasa. Begitu pula bahasa Basemah, Semende, Ogan, dan Pegagan setelah dialektometri adalah satu bahasa. Berikut ini akan dijelaskan hubungan kekerabatan bahasa-bahasa yangada di Lampung.

3.2 Hubungan Kekerabatan Bahasa-Bahasa di Lampung

3.2.1 Bahasa Lampung-Komering

Bahasa Lampung dan Komering termasuk kelompok bahasa Austronesia, Melayu-Polynesia (SIL, 2006:73-75). Penutur Bahasa Lampung tersebar pada daerah Lampung bagian utara, Lampung Barat Daya, daerah pesisir dan Kalianda. Sementara, penutur bahasa Komering tersebar di daerah Kota Agung, Sukadana, Waykanan, dan Sungkai. Setelah dihitung dengan metode dialektometri hubungan kekerabatan antara bahasa Lampung dan bahasa Komering adalah satu bahasa dengan persentase kekerabatan 60%, tetapi beda dialek. Hubungan kekerabatan bahasa Lampung dengan bahasa Jawa 93%, sedangkan hubungan Komering dengan bahasa Jawa 88%. Hubungan bahasa Lampung dengan bahasa Sunda 90% sedangkan Sunda dengan bahasa Komering 87%. Sementara hubungan bahasa Lampung dengan bahasa Bali 90% dan Komering dengan Bali 88%. Hubungan kekerabatan bahasa Lampung dengan bahasa Bugis 93% dan Komering dengan Bugis 94%. Hubungan bahasa Lampung-Komering dengan bahasa Basemah, Pegagan, Semende dan Ogan juga diatas 84%. Jadi hubungan kekerabatan bahasa Lampung dengan bahasa lain di atas 81%, hal ini menyebabkan hubnungan kekerabatan bahasa Lampung-Komering dengan bahasa Jawa, Sunda, Bali, Basemah-Pegagan-Semende-Ogan, dan Bugis adalah beda bahasa.

3.2.2 Bahasa Basemah-Semende-Ogan-Pegagan

Bahasa Basemah, Semende, dan Ogan termasuk kelas bahasa Austronesia, Melayu Polinesia, Malayaik, Melayu, Melayu Lokal (SIL, 2006:74-75). Sementara, bahasa Pegagan tidak terdaftar dalam SIL. Daerah tuturan bahasa Basemah, Semende, Ogan, dan Pegagan secara geografis tersebar di beberapa wilayah Provinsi Lampung. Penutur bahasa Basemah berada pada Desa Palas Pasemah, Kecamatan Palas, Lampung Selatan. Penutur bahasa Semende berada pada beberapa daerah di Lampung Barat dan Tanggamus. Penutur bahasa Ogan tersebar di beberapa daerah di Lampung Tengah, Lampung Utara, dan Lampung Selatan. Sementara penutur bahasa Pegagan berada pada daerah Mesuji, Tulangbawang.
Hubungan kekerabatan antara bahasa Basemah, Semende, Ogan, dan Pegagan melalui penghitungan dialektometri dapat dilihat pada tabel berikut:

Bahasa yang dibandingkan Dialektometri
Pegagan—Ogan 62 %
Pegagan—Basemah 68 %
Pegagan—Semende 69 %
Semende—Basemah 52 %
Semende—Ogan 56 %
Ogan—Basemah 78 %

Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri diatas dapat dilihat bahwa hubungan kekerabatan antara bahasa Basemah, Semende, Ogan, dan Pegagan berada dibawah 80%. Hal ini berarti hubungan kekerabatan antara bahasa Basemah, Semende, Ogan, dan Pegagan adalah satu bahasa. Hubungan kekerabatan yang terdekat terdapat antara bahasa Basemah dengan bahasa Semende yakni 52%. Kemudian diikuti bahasa Semende dengan Ogan 56%, bahasa Pegagan dengan Ogan 62%, bahasa Pegagan dengan Basemah 68%, bahasa Pegagagan dengan Semende 69%. Hubungan kekerabatan yang paling jauh terdapat antara bahasa Ogan dan Basemah yaitu 78%. Meskipun hubungan kekerabatan antara bahasa Basemah, Semende, Ogan, dan Pegagan adalah satu bahasa karena hasil penghitungan dialektometrinya di bawah 80%, tetapi bahasa-bahasa tersebut berbeda dialek. Hal itu dikarenakan hubungan kekerabatan antarbahasa tersebut di atas 51%.

Hubungan kekerabatan anatara bahasa Basemah, Semende, Ogan, dan Pegagan dengan bahasa lainnya di Lampung dapat dilihat pada tabel berikut.

No Bahasa yang dibandingkan Dialektometri
1. Ogan—Sunda 82%
2. Ogan—Komering 82%
3. Ogan—Bali 84%
4. Ogan—Lampung 86%
5. Ogan—Bugis 89%
6. Ogan—Jawa 87%
7. Basemah—Bali 84%
8. Basemah—Komering 83%
9. Basemah—Sunda 85%
10. Basemah—Jawa 86%
11. Basemah—Lampung 88%
12. Basemah—Bugis 90%
13. Pegagan—Bali 87%
14. Pegagan—Komering 85%
15. Pegagan—Jawa 90%
16. Pegagan—Lampung 90%
17. Pegagan—Sunda 87%
18. Pegagan—Bugis 94%
19. Semende—Jawa 88%
20. Semende—Lampung 84%
21. Semende—Bali 87%
22. Semende—Bugis 90%
23. Semende—Sunda 85%
24. Semende—Komering 82%

Berdasarkan hasil penghitungan dialektometri dapat diketahui bahwa hubungan kekerabatan antara bahasa Basemah, Semende, Ogan, dan Pegagan dengan bahasa lain di Lampung di atas 81%. Hal ini menyebabkan hubungan bahasa Basemah-Semende-Ogan-Pegagan dengan bahasa Lampung-Komering, Sunda, Bali, Jawa, dan Bugis adalah beda bahasa


3.2.3 Bahasa Jawa-Jaseng

Bahasa Jawa termasuk kelas bahasa Austronesia, Melayu-Polinesia, Jawa (SIL, 2006:2). Di Provinsi Lampung bahasa Jawa menyebar luas. Penutur bahasa Jawa ada pada setiap kabupaten/kota di Lampung. Suku pendatang yang paling banyak di Lampung adalah suku Jawa. Hubungan kekerabatan yang terdekat terdapat antara bahasa Jawa dengan bahasa Jaseng yakni 66%. Hal ini menyebabkan bahasa Jawa dan Jaseng dikelompokkan dalam satu bahasa dengan bahasa Jawa tetapi, beda dialek. Penutur bahasa Jaseng tersebar di beberapa daerah di Kota Bandarlampung dan Kabupaten Lampung Selatan. Hubungan kekerabatan bahasa Jawa dan Jaseng dengan bahasa Lampung adalah 93%, dengan bahasa Basemah-Semende-Ogan- Pegagan, di atas 88%, dengan bahasa Sunda 86%, dengan bahasa Bali 91%, dan dengan bahasa Bugis 95%. Dapat dilihat hubungan kekerabatan bahasa Jawa dan Jaseng dengan bahasa Lampung dan Komering, bahasa Basemah, Semende, Ogan, Pegagan, bahasa Sunda, bahasa Bugis, dan bahasa Bali di atas 81%, hal ini menyebabkan bahasa Jawa dan Jaseng beda bahasa dengan bahasa-bahasa tersebut.

3.2.4 Bahasa Sunda

Bahasa Sunda termasuk kelas Austronesia, Melayu-Polinesia, Sunda (SIL, 2006:3). Di Provinsi Lampung, bahasa Sunda tersebar di beberapa desa di Lampung Tengah dan Lampung Barat. Hubungan kekerabatan bahasa Sunda dengan bahasa Lampung dan Komering di atas 87%, dengan bahasa Basemah-Semende-Ogan-Pegagan di atas 87%, dengan bahasa Jawa 86%, dengan bahasa Bali 89%, dan dengan bahasa Bugis 94%. Dapat dilihat bahawa hubungan kekerabatan bahasa Sunda dengan bahasa lainnya di Provinsi Lampung di atas 81%, hal ini membuat hubungan kekerabatan bahasa Sunda dengan bahasa-bahasa selain Sunda adalah beda bahasa.

3.2.5 Bahasa Bali

Bahasa Bali termasuk kelas Austronesia, Melayu Polinesia, Bali-Sasak (SIL, 2006:1). Di Provinsi Lampung, bahasa Bali tersebar di beberapa daerah di Kabupaten Lampung tengah dan Kabupaten Lampung Utara. Hubungan kekerabatan bahasa Bali dengan bahasa Lampung dan Komering diatas 88%, dengan bahasa bahasa Basemah-Semende-Ogan-Pegagan diatas 84%, dengan bahasa Jawa 91%, dengan bahasa Sunda 89%, dan dengan bahasa Bugis 91%. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui hubungan kekerabatan bahasa Bali dengan bahasa Lampung-Komering, Basemah-Semende-Ogan-Pegagan, Sunda, Bali, dan Bugis, yakni di atas 81%. Hal ini menyebabkan hubungan kekerabatan antara bahasa Bali dengan bahasa Lampung-Komering, bahasa Sunda, bahasa Bali, bahasa Bugis, dan bahasa Basemah-Semende-Ogan-Pegagan adalah beda bahasa.


3.2.6 Bahasa Bugis

Bahasa Bugis digunakan oleh suku Bugis yang merantau ke Provinsi Lampung. Umumnya suku Bugis bertempat tinggal di daerah pantai dan bermata pencaharian sebagai nelayan. Penutur bahasa Bugis yang diambil datanya oleh Tim Pemetaan Kantor Bahasa Provinsi Lampung berada di Desa Kotakarang, Telukbetung Barat, Bandarlampung. Bahasa Bugis termasuk kelas Austronesia, Melayu-Polinesia, Sulawesi, Sulawesi Selatan, Bugis (SIL, 2006:61). Hubungan kekerabatan bahasa Bugis dengan bahasa Lampung dan Komering 93%, dengan bahasa Jawa 94%, dengan bahasa Basemah-Semende-Ogan-Pegagan di atasa 89%, dengan bahasa Sunda 94%, dan dengan bahasa Bali 91%. Dari data tersebut dapat diketahui bahwa hubungan kekerabatan antara bahasa Bugis dengan Lampung-Komering, Basemah-Semende-Ogan-Pegagan, Sunda, Bali, dan Jawa berada pada angka di atas 81%. Hal ini menyebabkan hubungan kekerabatan bahasa Bugis dengan bahasa-bahasa tersebut adalah beda bahasa.

3.3 Peta Persebaran Bahasa-Bahasa di Provinsi Lampung

3.3.1 Peta Persebaran Bahasa Lampung-Komering

Daftar daerah pengamatan penutur bahasa Lampung

No No DP Desa Kecamatan Kabupaten Bahasa Pengakuan
1 1 Belambangan Abung Selatan Lampung Utara Lampung Abung
2 2 Cahyanegeri Abung Barat Lampung Utara Lampung Abung
3 4 Gunungcahya Pakuan Ratu Way Kanan Lampung
4 5 Banjaragung Banjar Agung Tulang Bawang Lampung Tuba
5 8 Sukamemah Gunung Alip Tanggamus Lampung
6 9 Sukaratu Pagelaran Tanggamus Lampung Pesisir
7 10 Negeriratu Pagelaran Tanggamus Lampung Pesisir
8 12 Hajimena Natar Lampung Selatan Lampung Pubian
9 14 Kunyir Rajabasa Lampung Selatan Lampung Pesisir
10 16 Pasarliwa Balik Bukit Lampung Barat Lampung Pesisir
11 17 Kotabesi Batu Brak Lampung Barat Lampung Pesisir
12 19 Wayjambu Pesisir Selatan Lampung Barat Lampung
13 20 Banjaragung Pesisir Tengah Lampung Barat Lampung Pesisir
14 21 Baturaja Pesisir Utara Lampung Barat Lampung
15 22 Pasar PulaupisangPesisir Utara Lampung Barat Lampung
16 23 Bojong Sekampung Udik Lampung Timur Marga Sekampung Udik
17 24 Gedungwani Marga Tiga Lampung Timur Lampung Abung
18 25 Gunung Batinilir Terusan Nunyai Lampung Tengah Lampung Abung
19 26 Wana Melinting Lampung Timur Lampung
20 27 Jepara Way Jepara Lampung Timur Lampung
21 29 Bumiratu Bumi Ratu Lampung Tengah Lampung Abung
22 30 Segalamider Pubian Lampung Tengah Lampung Pubian
23 33 Negeriolok Gading Teluk Betung Barat Bandar Lampung Lampung
24 34 Pampangan Gedong Tataan Lampung Selatan Lampung
25 32 Pulaupanggung Abung Lampung Utara Komering






















Titik berwarna hijau adalah daerah yang menggunakan bahasa Lampung. Daerah yang berbahasa Komering adalah titik nomor 32. Daerah yang berbahasa selain Lampung dan Komering adalah titik yang berwarna hitam.



3.3.2 Peta Persebaran Bahasa Basemah, Semende, Ogan, dan Pegagan

Daftar daerah pengamatan bahasa Basemah, Semende, Ogan, dan Pegagan

No No DP Desa Kecamatan Kabupaten Bahasa Pengakuan
1 3 Jukubatu Banjit Waykanan Semende
2 6 Sungaibadak Mesuji Tulangbawang Pegagan
3 7 Pagaralam Ulubelu Tanggamus Semende
4 13 Palaspasemah Palas Lampung Selatan Basemah
5 43 Rangaitritunggal Ketibung Lampung Selatan Ogan
6 44 Cabangempat Abung Selatan Lampung Utara Ogan





Titik yang berwana merah adalah daerah pengguna bahasa basemah-Semende-Pegagan-Ogan. Titik yang berwarna hitam adalah daerah pengguna bahasa selain bahasa tersebut.


3.3.3 Peta Persebaran Jawa

Daftar daerah pengamatan bahasa Jawa

No No DP Desa Kecamatan Kabupaten Bahasa Pengakuan

1 11 Sridadi Wonosobo Tanggamus Jawa
2 15 Rawi Penengahan Lampung Selatan Jaseng
3 28 Buminabung Timur Buminabung Lampung Tengah Jawa
4 35 Klaten Penengahan Lampung Selatan Jawa
5 36 Tugusari Sumberjaya Lampung Barat Jawa
6 37 Balisadhar Tengah Banjit Waykanan Jawa
7 38 Rejobasuki Seputihraman Lampung Tengah Jawa
8 39 Cimarias Bangunrejo Lampung Tengah Jawa
9 40 Sidodadi Sumberjaya Lampung Barat Jawa





Titik yang berwarna Kuning adalah daerah pengguna bahasa Jawa, dan titik yang berwarna hitam adalah bahasa selain bahasa Jawa


3.3.4 Peta Persebaran Bahasa Sunda

Daerah Pengamatan bahasa Sunda

No No DP Desa Kecamatan Kabupaten Bahasa Pengakuan
1 41 Cimarias Bangunrejo Lampung Tengah Sunda
2 42 Sukapura Sumberjaya Lampung Barat Sunda




Titik yang berwarna ungu adalah daerah pengguna bahasa Sunda dan titik yang berwarna hitam bahasa selain Sunda.

3.3.5 Peta Persebaran Bahasa Bali

Daerah Pengamatan bahasa Bali

No No DP Desa Kecamatan Kabupaten Bahasa Pengakuan
1 45 Ramamurti Seputihraman Lampung Tengah Bali
2 46 BalisadarUtara Banjit Waykanan Bali




Titik yang berwarna biru adalah pengguna bahasa Bali dan titik yang berwarna hitam pengguna bahasa selain Bali.

3.3.6 Peta Persebaran Bahasa Bugis

Daerah pengamatan bahasa Bugis berada di Kotakarang,Telukbetung, Bandarlampung. Titik yang berwarna dongker adalah pengguna bahasa Bugis dan titik yang berwarna hitam pergguna bahasa selain bahasa Bugis.





3.3.7 Peta Persebaran Bahasa-Bahasa di Lampung

Berikut ini peta persebaran semua bahasa yang ada di Provinsi Lampung.


Tidak ada komentar: